Online Onderwijs Day 1 Challenge

15.38.00

TANTANGAN MASA DEPAN

DOMINASI AI (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)



Dunia saat ini berada dalam era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan berkembangnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Artificial intelligence atau yang dikenal dengan  kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Teknologi ini dapat membuat keputusan dengan cara menganalisis dan menggunakan data yang tersedia di dalam sistem. Proses yang terjadi dalam Artificial Intelligence mencakup learning, reasoning, dan self-correction. Proses ini mirip dengan manusia yang melakukan analisis sebelum memberikan keputusan.
Dominasi AI (Artificial Intelligence) menjadi salah satu tantangan masa depan yang akan dihadapi oleh semua orang secara global. Berdasarkan prinsip VUCA, AI merupakan salah satu contoh volatility, uncertainity, dan complexity. Volatility dapat diartikan sebagai situasi yang mudah berubah – ubah sangat cepat dan terjadi secara global. AI berkembang sangat pesat di berbagai belahan dunia khususnya di Amerika, Eropa, Cina, Jepang, dan negara maju lainnya. Berbagai negara berlomba-lomba menciptakan dan mengembangkan kecerdasan buatan untuk memudahkan aktivitas manusia. Hal tersebut mengakibatkan perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence bertumbuh sangat pesat. Keberadaan AI menimbulkan pertanyaan yang berujung ketidakpastian apakah teknologi ini nantinya dapat membantu kehidupan manusia atau malah membahayakan kehidupan manusia di masa yang akan datang. Perkembangan AI juga dapat memberikan dampak yang meluas dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Dominasi AI di masa yang akan datang menjadi isu penting karena sangat berdampak bagi kehidupan secara dinamis. Hal tersebut memengaruhi cara hidup manusia dan cara bekerja manusia secara mendalam. Sebagai contoh, media sosial banyak menggunakan AI dalam sistem nya untuk memudahkan penggunanya berkomunikasi dan menggali informasi. Dengan adanya sosial media, masyarakat tiak perlu adanya tatap muka langsung untuk sekadar mengetahui kabar seseorang karena perkembangan sosial media yang dilengkapi dengan berbagai fitur  seperti video call yang memudahkan kita mengetahui kabar mereka yang sedang jauh maupun dekat. Akibatnya, interaksi sosial antar manusia secara langsung menjadi berkurang yang dikhawatirkan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar sehingga tercipta individualisme serta menurunkan nilai-nilai norma sosial yang berkembang di masyarakat. Yang paling mengkhawatirkan adalah peran manusia nantinya akan tergantikan oleh mesin atau robot. Mesin atau robot dinilai lebih praktis, efektif, efisien, dan akurat dalam menangani suatu pekerjaan sehingga memungkinkan adanya PHK di kemudian hari oleh perusahaan yang mempekerjakan AI sebagai karyawannya. Banyaknya PHK menimbulkan masalah pengangguran secara massif yang dapat mengganggu stabilitas politik dan ekonomi suatu negara. Pengusaha-pengusaha AI menjadi semakin kaya raya, sedangkan masyarakat yang miskin akan semakin miskin. Hal tersebut menyebabkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin menjadi lebih parah. Selain itu, kemunculan AI dapat meningkatkan angka kriminalitas di masyarakat melalui cyber crime.
Untuk menghadapi situasi tersebut, kita sebagai bagian dari masyarakat akademis hendaknya selalu membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan sehingga perkembangan AI nantinya dapat terkontrol melalui ilmu pengetahuan tersebut. Selain itu kita sebagai bagian dari masyarakat hendaknya mempunyai kemampuan adaptif terhadap situasi yang sedang terjadi agar tidak tersisihkan oleh teknologi. Hendaknya kita terbiasa untuk hadir secara total saat  berinteraksi dengan siapapun. Pikiran, jiwa, raga, dan pancaindera kita hadir total sehingga kita terkoneksi secara total dengan seseorang yang sedang berinteraksi dengan kita. Kebiasaan melakukan secara total ini membuat kita sulit tergantikan oleh siapapun, termasuk kecerdasan buatan.  
#TantanganMasaDepan #DuniaVUCA #OSKMITB2020 #TerangKembali
Nama : Ardiana Widyantari
NIM   : 16619206
Kelompok : 110

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca dan berkomentar.